Dari puncak Metropol Parasol, aku melihat keindahan Kota Sevilla. Tunggu! Masih ada yang kurang. Aku pun berputar mencari di mana bangunan itu. Menara yang berdiri kukuh semenjak abad ke-12, dan selama 800 tahun lamanya menjadi bangunan tertinggi di Sevilla. Ah, akhirnya kutemukan. Warna kecoklatannya semakin indah kala terik mentari menyinarinya.
Menjelang pukul 12, aku dan teman-teman berjalan menuju ke Sevilla Cathedral. Lalu terdengarlah suara itu. Gema lonceng berdentum tepat dari menara depanku. Tak kubuang waktu, kukeluarkan hp-ku dan kurekam momen itu. Dan tanpa sadar air mataku menetes.
Tak kudengar lagi suara azan
Yang tersisa hanyalah dalam angan.
Tak kulihat lagi kemilau perunggu di puncak nan menyilaukan.
Yang kini terlihat adalah lonceng-lonceng yang bergantungan.Kutapakkkan kakiku pada puncak La Giralda
Kubayangkan berabad silam sang muazin membuat azan bergema
Kutatap 4 penjuru mata angin Sevilla
Dan aku pun bertasbih atas keindahannya, untuk kesekian kalinya
Namun tentu saja yang kulihat hari ini tak se-elok dahulu kala
Saat kau telah membuat azan bergema
Niscaya dari 4 penjuru kau saksikan gerombolan manusia beriringan
Menuju tempat sujud yang kini hanyalah tinggal kenangan.
08.35
Pesawat Vueling Air yang membawa kami mendarat di Sevilla Airport. Yak, kami memutuskan naik pesawat selepas dari Barcelona. Sebab anehnya, harga pesawat dan bus masih jauh lebih murah pesawat. Juga jika naik bus, perjalanan darat sekitar 8 jam untuk ke Sevilla. Kami bergegas menuju ke bus stop.
Bus EA namanya, harga tiketnya 4 Euro untuk sampai di Sevilla City Center. Tujuan kami pagi itu pertama adalah Placa de La Encarnacion, atau yang lebih dikenal dengan Metropol Parasol. Harga tiket masuknya 3 Euro dan sudah mendapat souvenir (post card satu buah).
Bangunan ini termasuk bangunan baru, baru rampung tahun 2011. Desainernya arsitek asal Jerman, Jurgen Mayer. Diklaim sebagai bangunan struktur kayu terbesar di dunia. *iya jadi jamur-nya ini kebuat dari kayu wow*. Ada tiga tingkat, tingkat terbawahnya ada museum yang bercerita sejarah kota Sevilla, dan untuk bagian atasnya ada dua tingkat, yang bisa melihat panorama kota Sevilla. Dan dari puncak metropol, terlihat menara Giralda, situs islam pertama yang kami kunjungi.
10.30.
Kami segera berjalan menuju ke La Giralda Tower, Sevilla Cathedral, dan Istana Alcazar. Kebetulan jaraknya tidak jauh dari metropol, dan ketiganya lokasinya di satu kompleks (bahkan bersebelahan). Sesampai di sana terlihat antrian tiket yang benar-benar mengular ==”. Untungnya ketiga tiket tempat tersebut kami sudah membeli online, sehingga langsung masuk saja dengan ke pintu untuk tiket online. Harga masuk Sevilla Cathedral termasuk menaranya, untuk student hanya 5,4 Euro (termasuk biaya administrasi).
Sevilla Cathedral
Di tempat gereja berdiri ini, dulunya sebenarnya adalah sebuah Masjid. Tepatnya pada masa kekhalifahan Abu Ya’qub Yusuf. Nah pada tahun 1184, seorang arsitek bernama Ahmad ibn Baso membangun menara ini, dan selesai pada tahun 1198. Menara ini sempat menjadi bangunan tertinggi di Sevilla selama 800 tahun lamanya. Kalau teman-teman tahu istilah trigonometri, nah ilmuwan matematika yang menemukannya, Jabir ibn Aflah, ini juga terlibat lho di pembangunan menara ini.
Setelah kekhalifahan islam jatuh tahun 1248, lalu masjid pun diubah menjadi gereja. Sempat hancur karena gempa bumi (tinggal menaranya saja yang masih utuh), maka pada awal abad ke-14, dibangunlah gereja dan Giralda menjadi menara lonceng. Gereja ini sekarang menjadi gereja terbesar ketiga di dunia setelah St. Basilika Vatikan, danĀ Basilica of Our Lady of Aparecida, Brazil.
Di dalam gereja masih terlihat bekas-bekas arsitektur islam yang terlihat seperti gambar atap di bawah ini.
Salah satu objek di dalam gereja ini yang menarik tentu saja makam Christiopher Colombus (yang katanya sih penemu benua amerika hehe, tapi saya kok nggak percaya ya, karena dalam catatan Colombus sendiri bahwa pelaut muslim sudah datang tahun 1178 Masehi, bahkan adanya masjid di atas Gunung Kuba). Di dalam peti mati tersebut terdapat tulang Colombus yang disangga empat orang sebagai simbol 4 kerajaan katolik (Leon, Castillian, Aragon, Navarra). Awalnya makam ini ada di Kuba, tempat Colombus pertama kali mendarat. Namun setelah kuba merdeka dari Spanyol, jenazahnya dibawa kembali pulang ke Sevilla, tempat keluarganya tinggal.
Selain itu juga terdapat Retablo Mayor, yaitu altar utama yang merupakan altar terbesar di dunia, dan terbuat dari emas. Menceritakan tentang kehidupan orang-orang suci.
Giralda Tower
Nah, kembali lagi ke objek menarik nih dari tujuan ziarah kami ini. Setelah berputar2 di dalam gereja, kami naik ke menara ini. Tingginya 104 meter. Tidak ada tangga, hanya jalan menanjak ke atas. Hal itu dikarenakan dulunya digunakan untuk tempat mengumandangkan adzan. Muazin perlu naik kuda untuk sampai ke atas, lalu mengumdangkan adzan.
Saat kejatuhan islam, menara ini sempat akan dihancurkan, namun ditolak mentah-mentah, bahkan Raja Alfonso X pada waktu itu mengancam akan membunuh siapa pun yang menghancurkan bangunan menara indah tersebut. Awalnya di atasnya terdapat bola perunggu yang menghiasi puncak menara tersebut, namun hilang akibat gempa tahun 1365. Di masa renaissance, tahun 1568, arsitek Hernan Ruiz menambah atap dan 17 tangga ke puncaknya sebagai tempat menaruh lonceng.
Oh ya, selama naik ke menara ini, juga akan disuguhkan bekas-bekas peninggalan islam di dalam seperti etalase begitu (di beberapa tingkat menaranya). yang dulunya merupakan bagian dari masjid / menara tersebut seperti ukiran-ukiran, lukisan, pegangan pintu / gerbang masjid, dst.
Nah setelah jalan kaki sejauh 35 tingkat , kami sampai di atas. Terlihat lonceng bergantungan di atas kami, dan terlihat keindahan panorama kota Sevilla dari puncak menara.Ā Aku pun berkaca-kaca saat di atas menara, bahwa dahulu seorang muazin saja harus naik sampai setinggi itu, untuk sekedar mengumandangkan azan. Namun pasca itu tentu saja ada pemandangan yang mengharukan. Yakni saat melihat manusia berduyun-duyun menuju Masjid Besar Sevilla, yang tentu saja hari ini telah hilang.
Selepas itu, kami bergegas menuju ke Istana Alcazar. Jam kunjungan kami yang begitu mepet membuat kami tidak bisa berlama-lama. Nah saat itu ekspektasi kami cukup 45 menit untuk berkunjung ke Sevilla Catheral, sehingga kami membbeli jam 12.45 untuk Sevilla Cathedral, dan jam 13.30 untuk Istana Alcazar. Namun nyatanya karena antrian menara yang luar biasa (jalannya juga cuman cukup buat kuda lewat doang kan), jadinya kami terlambat.
Untungnya oleh petugas kami masih diperbolehkan masuk walaupun kami terlambat satu jam lebih. Next destination : Alcazar de Seville, Istana Bangsa Moore. Anyway, tulisan selanjutnya aja ya :))
salam alaikum,
boleh minta contact person? ada yang ingin ditanyakan tentang swedia.
salam sukses dari Kuwait.
Waalaikumussalam. Silahkan ke m.faiz.sugihartanto@gmail.com
wah mantaaaap cerita perjalanannnya, dah cocok nih dibukukan šš
“You are never too far to your destination. Enjoy the journey and you will arrive eventually” ~> pas banget kayaknya yaa šš
eniweee sy baru ngeh dengan koment ini (https://dyahsujiati.wordpress.com/#comment-7799) jadi baru folback. ššššš
minta maaf yaaaa
good luck for your journey.. š
cheers ^_^
Dyah Suji
hehe, mohon doanya mbak. gapapa :)) . Salam kenal jugaaaak
keren bangeeeet wagilasih!
Tulisannya cukup menggiring opini pembaca. Jadi ikut terharu dan sedih islam runtug disana. Ditunggu tulisan selanjutnya.
terima kasih mbak. Semoga bermanfaat š
InsyaAllah bermanfaat š
Great post š